Kawasaki ZX-25R, Mau Main Sama Siapa?

ZX-25R, Produk baru Kawasaki ini , beritanya sudah beberapa tahun beredar di media online, khususnya blogsphere roda 2 tanah air. Mulai dari isu sudah dibahas kemungkinan ini itu. Mimpi kali ya, Apa iya, mesin kubikasi seprapat liter mau dijejali 4 piston di era modern yang terlanjur mundur. Maksudnya?

SCREAMING IN-LINE 4 POWER, ngena banget

Kalo dulu, mesin 250cc 4 silinder bukan hal aneh, 4 pabrikan besar roda dua asal Jepang sudah memproduksinya di era tahun 1980an. Kawasaki dengan ZXR-250 (namanya mirip yang lagi booming sekarang), Honda dengan CBR250RR (sama juga namanya, tapi beda jumlah silinder), Yamaha dengan FZR250R dan Suzuki dengan unggulannya GSX-R250.

LAUNCING ZX 250 R SENTUL INDONESIA
lAUNCING DIGITAL ALIAS ONLINE

Lantas mengapa sekarang kawasaki berani memproduksi masal mesin yang dulu ‘didiskontinyu’ di era sepeda motor otomatis (non transmisi) alias skuter matic sedang booming? Itulah Kawasaki, selalu bermain di ceruk pasar yang tidak tersentuh pabrikan lain. Lihat aja generasi Ninja 2 tak, 150cc ngebul kemrincing ini main sendirian, lalu muncul Ninja 250 2 silinder gen pertama yang masih mengandalkan pengkabutan karburator. Dimana oleh pabrikan lain dianggap, “Indonesia tidak cocok untuk mpotor 250cc”, dan akhirnya justeru latah mengikutinya.  Termasuk gen KLX dan W yang bermain sendirian tapi sekarang Yamaha mengikuti dengan produk sejenis.

Ceruk pasar yang sempit tapi menjanjikan atau mungkin Kawasaki menganut konsep pemasaran atau Marketing Concept dimana kepuasan konsumen menjadi nomor satu meski yang disasar adalah konsumen golongan terntentu saja. Tapi dari berita mengenai ninja 250cc 4 silinder yang sudah dihembuskan dari lebih 2 tahun silam, jelas Kawasaki menerapkan marketing manajemen yang melalui beberapa tahapan dalam pengembangan sebuah produk baru.

Kotler dalam bukunya Marketing Manajemen 2009 mengemukakan bahwa ada delapan proses pengembangan produk baru yaitu mencakup:

  1. pemunculan gagasan (idea generation),
  2. penyaringan gagasan (idea screening),
  3. pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing),
  4. pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy development),
  5. analisis bisnis (business analysis),
  6. pengembangan produk (product development),
  7. pengujian pasar (market testing), dan
  8. komersialisasi (commercialization).

Dalam setiap tahapan proses tersebut, manajemen akan mereview dan mengambil keputusan apakah lanjut atau menghentikan proses pengembangan produk baru tersebut. Dana dalam hal ini, kawasaki yakin dengan produknya. Jadi Kawasaki memang siap main sendirian entah berapa lama. Jika dulu Ninja 250 karbu dikuntit CBR 250R single silinder, Apakah kali ini Honda juga akan menguntit dengan CBR dual silinder yang sudah ada, mungkin cukup ganti striping, ganti warna atau sekedar ganti headlamp. Kita tunggu saja.(tegean)

Enter your comment...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.