7 Tahun Bareng Ban BT-S20

Perkenalkan, ini adalah si Komprang seprapat liter alias Ninja 250Fi old, lansiran 2016. Sepeda motor yang saya tebus second hand pada 2018. Sepertinya ini pertama kali saya menulis tentang si Komprang 1/4 liter.

Oh iya, kenapa saya namain komprang 1/4 liter? Komprang dalam dialek Banyumasan berarti longgar atau gombrong, overweight. Ibarat baju, dipakai kedodoran. Hal ini mengacu pada si Ninfi yang menurut saya memiliki body agak kopong, dengan kaki-kaki cingkrang. Shock depan tidak berimbang dengan body, juga lengan ayun atau swing arm yang model konvensional banget. Membuat tampilan body makin nampak kedodoran. Andaikan shock depan mengaplikasi upside down tentu terlihat lebih kekar ditambah swing arm ala moge, minimal model yang diadopsi Yamaha R25 atau CBR250RR. Bahkan Yamaha R15 v3 yang cuma 150cc, kaki-kaki lebih gagah, dengan upside down dan banana arm.

Sedang 1/4 liter mengacu pada kubikasi mesin 250cc. Semoga tidak ada yang keberatan dengan asumsi saya ini.

Kembali ke judul. BT-S20 yang saya maksud adalah ban si komprang yang dari dealer sudah mengadopsi Brigstone Batlax type BT-S20. Baik depan maupun belakang. Ban soft compound semi race (imho) ini memang nyaman dan aman selama saya pakai. Bahkan saat sudah botakpun (alur kembang hampir ilang) masih layak jalan dan Alhamdulillah tidak pernah terpeleset baik kondisi kering maupun basah.

Ninja fi yang komprang ini memang jarang jalan, kadang bisa berbulan-bulan ngejogrok tidak dipanasin. Terakhir jalan jauh, si ninja Komprang saya ajak mudik Banyumas pada Oktober 2022. Mungkin karena jalanan yang, sebagian merupakan cor beton, membuat ban depan komprang tergerus dan hampir ‘gundul ceprul’. Di sinilah saya merasakan handling si komprang berat dan sulit diajak manufer, seolah ngelawan arah setang.

Oh iya, saya masih penasaran kenapa ban depan ninja ini lebih dulu botak dibanding ban belakang. Umumnya saya temui, ban belakang yang duluan botak karena beban lebih. Apakah ninja ini memiliki beban tumpu di ban depan? Entahlah. Yang pasti, ban belakang ninja Komprang masih sangat layak pakai, jadi saya hanya mengganti ban depan saja.

Sebenarnya saya ingin kembali menggunakan BT-S20, tapi di area Karawang sulit menemukan, tanya sana sini, tidak tersedia. Di toko ban seperti Planet ban, Proban dan semacamnya juga tidak tersedia.

Setelah sekian bulan akhirnya saya memutuskan mengadopsi Pirelli Diablo Rosso Sport dengan ukuran sama seperti si S20 yaitu 120/70-17.

Bagaimana impresinya? Untuk jarak jauh saya belum gunakan, tapi untuk jarak pendek, si Rosso Sport ini nyaman dan cukup klik bagi saya. Manufer dan Speed, stop n go. Enak. (tri)

3 respons untuk ‘7 Tahun Bareng Ban BT-S20

Enter your comment...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.