Brigstone BT S-20 Meledak

Pada pos sebelumnya, saya menulis penggantian ban depan si Komprang 1/4liter, Kawasaki Ninja 250 fi – old, Brigstone BT S – 20 yang sudah botak menggunakan ban Pirelli Diablo Rosso Sport R, sedang ban belakang masih dipertahankan karena saya anggap masih laik jalan. Tapi malang tidak bisa ditolak, alias penggantian ban belakang harus dilakukan karena kecelakaan. (link tulisan ganti ban depan 7 tahun Brigstone BT S-20)

Komprang 1/4liter, Ninja-250fi old

Alkisah, pada lebaran 2023, saya mudik mengendarai si Komprang ini. Sendiri mengunjungi keluarga di Banyumas, saat itu simbok (ibu saya) masih sehat wal’afiat. Yah, ini mungkin salah satu kenangan yang akan terus teringat. Kenangan lucu sekaligus agak ngeri bareng almarhum ibu.

Meledagh

Jadi, saat hendak balik dari kampung (kalo tidak salah H+4 lebaran), simbok bilang bahwa ban belakang kurang angin (kurang tekanan), saya jawab nanti mampir diisi di jalan, tapi ibu bilang adik saya punya kompressor baru yang biasa buat ngecat. Okegaz eh baiklah, saya memutuskan menutup nambah angin saat itu juga menggunakan kompressor angin milik adik saya tersebut.

Tidak perlu lama, adik saya langsung sat-set. Tapi ada yang aneh, angin seolah tidak masuk ke dalam ban, tidak ada suara ‘desiran’ udara yang terdengar, alhasil adik saya tetap menempelkan nozzle ke pentil ban belakang si komprang. Pressure meter kompressor udara yang menjadi tolak ukur tekanan juga tidak ada jadi Hanya mengandalkan perasaan dan pendengaran. Dan “DHUAR!”. Ban belakang si komprang 1/4liter, Brigstone BT S-20 meledak. Sobek seolah diseset dengan pisau.

Suara cukup keras dan hempasan udara dari ban juga sangat kuat. Ban yang dipompa di halaman berpasir, menghempaskan kerikil kecil, melesat melobangi kaca jendela di belakang simbok. Kaki adik saya menghitam terpapar pasir. Beruntung, adik dan ibu saya tidak terkena kerikil yang mental, kalo kena, na’udzubillah. Kaca saja tembus, kerikil pasir menempel (menancap) di tembok begitu banyak. Ya, masih beruntung di tengah kecelakaan yang mengagetkan sekaligus membingungkan.

Adik bingung, saya juga. Ini mau balik ke kota malah ban motor pecah, padahal masih pekan lebaran. Kondisi ban tidak mungkin diperbaiki (ditambal). Saya berusaha tidak panik, saya lebih memikirkan kondisi adik saya yang belepotan pasir seluruh kaki sampai selakangan. Khawatir terluka. Alhamdulillah aman.

Setelah yakin tidak ada yang terluka, saya mulai pencarian ban pengganti. Cukup sulit karena ukuran ban yang tidak umum. 150/60-17. Saya kira malah 160, coba cari ke grup wa, kontak beberapa bengkel. Dan akhirnya cari secara manual alias dor to dor.

Roda belakang bongkar. Menggunakan honda Beat mulailah pencarian yang cukup menguras waktu. Mulai dari bengkel terdekat, ke bengkel berikutnya dan lanjut dari Banyumas, kalibagor, Sokaraja dan akhirnya keliling kota Purwokerto.

Ukuran ban terbesar yang tersedia adalah 130. Tidak lupa saya selalu bertanya di tiap lokasi bengkel yang saya kunjungi, kemungkinan bengkel yang menyediakan ban ukuran besar yang saya butuhkan. Alhamdulillah, petunjuk dapat dari bengkel di seputaran Tanjung, merujuk pada Kampus Motor di selatan Gor Satria.

Ban Maxxis MA-3DS Supermaxx Diamond terpasang di Ninja-250fi old

Kampus Motor, berlokasi di sisi selatan Gor Satria kota Purwokerto, koordinat map -7.419929,109.254402. Bengkel sepeda motor yang cukup besar. Menyediakan aneka part Original dan after market termasuk guna modifikasi.

Setelah bertanya dan cek ketersediaan ban yang saya inginkan. Awalnya saya ingin Pirelli Diablo Rosso Sport seperti ban depan, tapi stock kosong. Tersedia brand Maxxis. Ban Maxxis ini bertipe MA-3DS Supermaxx Diamond. Itupun sisa di pajangan. Akhirnya ditebuslah Maxxis ukuran 160/60-17. Dengan harga yang cukup fantastis (bagi saya) karena hampir 2x lipat harga Pirelli Diablo Rosso Sport pada ukuran sama. Bahkan saat saya klarifikasi di toko ban, tempat saya membeli Pirelli buat ban depan, harga Maxxis MA-3DS Supermaxx Diamond yang saya dapat masuk kategori murah, juga dibandingkan di online store. Bagaimana riviewnya mengenai ban Maxxis MA-3DS Supermaxx Diamond ini? Next post (tri).

Enter your comment...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.