Spare part atau suku cadang kendaraan harian dan race atau balap jelas berbeda. Misal klaher atau bearing. Pada kendaraan balap, biasanya memiliki spesifikasi khusus, mampu berputar pada kecepatan tinggi dan tahan panas lebih dibanding bearing pada kendaraan harian atau kendaraan umum.

Karenanya, jika kendaraan umum harian diperlakukan selayaknya kendaraan balap, maka part yang terpasang akan berumur pendek.
Misal pada sepeda motor harian yang selalu dikebut dalam lintasan panjang dan lama, maka part yang seharusnya mampu bertahan 4 tahun atau lebih akan berumur kurang dari 3 tahun. Misal bearing oblak, rantai melar, vanbelt retak bahkan pully pada skutik bisa mleot.
Seperti yang saya alami pada skutik Honda Vario 125 lansiran September 2018. Skutik yang saya pakai harian buat mobilitas nguli dengan jarak tempuh sehari sekira 170 kilometer pergi-pulang (PP). Pada tahu ke-4, saya lupa persisnya, mengalami putus vanbelt berulang kali. Bahkan vanbelt pernah hanya berumur sehari semalam.
Honda Vario 125 yang saya pakai nguli ini memang kerap diajak ngebut dalam waktu lama. Diperlukan layaknya motor balap pada lintasan balap malam sirkuit jalanan. Pada suatu malam mengalami loss power sekejap, tapi berulang. Karena tidak paham, si vario tetap saya gas, dan akhirnya benar-benar hilang tenaga karena vanbelt putus.
Setelah beberapa kali kejadian, pada malam yang kesekian, saat sedang adu kebut dengan beberapa pembalap malam di sirkuit jalanan, tanpa aba-aba dan tanpa gejala, power loss lagi karena vanbelt putus, langsung putus begitu saja.
Beruntung putusnya si vanbelt, tidak jauh dari bengkel yang malam itu, sekali lagi beruntung masih buka. Saat rumah vanbelt dibongkar tenryata panas yang amat sangat, sulit untuk dipegang saking panasnya. Setelah berhasil dibuka, si mekanik menganalisa bahwa Pulley belakang Vario tidak ‘main’ alias tidak berfungsi sebagaimana mestinya, tidak membuka menutup atau mengembang menyempit, tapi cenderung menyempit terus sehingga vanbelt terjepit. Saat terjepit dan dipaksa berputar serta terpapar panas karena gesekan yang kuat, maka dalam waktu pendek vanbelt aus dan putus.
Mekanik tidak memiliki part yang dibutuhkan, juga alat yang mungkin juga kurang utk melepas apalagi kondisi sudah cukup larut, maka setelah terpasang vanbelt baru, saya melanjutkan perjalanan pulang dengan kecepatan rendah, yang penting sampai rumah. Baru esoknya saya ke bengkel dekat rumah dan mengganti Pulley belakang Vario dengan merk seadanya, aftemarket merek Thalland (saya lupa harganya) Alhamdulillah bertahan sampai sekarang.

Oh iya, Suzuki Hayate saya juga pernah mengalami nasib serupa, tapi dalam jangka pemakaian cukup lama, kalo tidak salah di tahun 2019, berarti tahun ke-8 karena si Hayate merupakan motor lansiran 2011. (tri)