
Kendaraan retro atau klasik, identik dengan suku cadang model lampau atau jadul. Misalanya pada sepeda motor, maka logisnya menggunakan Velg jari-jari atau Spoke Wheel. Tapi nampaknya pakem itu tidak lagi berlaku pada era milenial ini.

Saya sebagai orang awam akan sepeda motor, merk sepeda mototor yang identik dengan tampang retro adalah Triumph yant tersohor sejak film The Great Escape yang realis tahun 1962 dibintangi oleh Steve McQueen. beda dulu beda sekarang, produk Triumph sekarang meski tetap dengan tampilan retro tapi untuk beberapa produk, velg menggunakan Casting Wheel alias bukan jari-jari atau akrab disebut pelek bintang.
mungkin itulah yang juga diadopsi Yamaha Indonesia Motorcycle Manufacturing pada produk barunya Vixion Retro , maksudnya adalah Yamaha XSR-155 yang sekilas memang mirip Triumph Speed Twin Ice. hanya saja, XRS terlihat lebih modern dengan delta box dan mono shock utk peredaman belakang.
Tapi keduanya mengadopsi Velg Racing atau non jari-jari. Dari gambar di atas, jadi agak susah menyebut Yamaha XRS-155 sebagai Motor Retro ya, lebih mirip V-ixion modif retro atau modif klasik. Jadi agak maksa. Tapi tidak masalah. Selama ini V-ixion terkenal handal dan mumpuni serta mampu bersaing bahkan berkuasa di segment batangan 150cc. Apakah AHM akan latah dengan merestorasi CB 150? Kita tunggu saja kelatahan AHM.