Bismillah. Assalamu’alaikum. Hallow, jumpa lagi, setelah sekian lama blog ini mangkrak tidak terurus. Semoga semua pembaca yang masih demen nyasar ke blog ini tidak kapok.

Mengawali postingan, kita sedikit membahas produk mainstream, meski terlambat. Yamaha FreeGo. mengapa saya bahas skutik bongsor Yamaha ini? Karena nampak keren dengan segala fitur yang disematkan tapi saya baru sekali melihat di jalanan, atau saya yang jarang di jalan? Bisa jadi. Sekilas, bisa lihat gambar di atas . Selebihnya, pembaca bisa googling, sudah banyak yang membahas.
Saya yang sudah lama tidak mengikuti perkembangan roda dua tanah air, menyangka si freego ini adalah Lexy. Sekilas mirip , bongsor. Saya juga tidak tahu mengapa Yamaha kembali melauncing produk sejenis pendahulunya. Sesama matik 125cc bongsor. Mungkin permintaan pasar yang besar akan matic bongsor dengan harga tidak semahal N-max. Alias, masyarakat milenial sudah terpapar N-max. Ga gaul kalo ga pakai N-Max. Dalam hal ini bisa disebut customer Indonesia adalah N-Maxisme.
meski N-maxisme, kemampuan atau daya beli sebagian calon customer yang akan disasar yamah beragam. Meski permintaan pasar akan N-max masih tinggi, daya beli mereka juga harus diadopsi. Apalagi model N-max yang makin pasaran, karena seringnya terlihat atau saking banyaknya, sehingga, adikhawatirkan, N-max akan membosankan.
Model baru, tentu akan melukai customer loyal N-Max dan N-max terlanjur memiliki nama besar, maka varian baru yang lebih terjangkau dengan segala embel-embel fitur yang dijejalkan, diharapkan mampu menampung aspirasi calon pembeli bahkan owner N-max yang mungkin sudah bosan dengan kendaraannya.
Just IMHO. Demikian post pembuka setelah blog hibernasi sekian lama. Wassalam