Cara Mudah Memantau Kondisi Sistem Pelumasan Mobil

TegeanBlog.Com – Oli atau minyak pelumas bagi mesin mobil memiliki peranan sangat penting. Kerja berbagai komponen – khususnya mesin – akan berantakan, manakala pelumasan tidak terjadi dengan sempurna.
Selain mobil akan rusak, juga dibutuhkan biaya yang tidak kecil untuk memperbaikinya. Oleh karena itu melakukan perawatan rutin secara benar terhadap sistem pelumasan mesin mobil, merupakan cara yang tepat.

Namun, agar perawatan atau pemeliharaan sistem tersebut berlangsung dengan baik dan benar, Anda juga harus memahami gejala atau tanda-tanda sistem masih dalam kondisi normal atau sebaliknya. Ada beberapa tanda yang cukup mudah dikenali serta apa faktor penyebabnya.

Mengenali gejala atau tanda kondisi sistem pelumasan yang paling gampang adalah dengan melihat jumlah atau volume oli melalui tongkat ukuran oli. Hanya, cara seperti itu belumlah cukup. Sebab, normal tidaknya sistem pelumasan mesin tidak hanya ditentukan oleh jumlah oli yang masih sesuai dengan standar saja.
Ketidakberesan pada sistem pelumasan juga bisa dilihat dari kondisi oli dan tanda-tanda di komponen mobil.
Lantas apa saja cara yang paling gampang? Berikut tips dari Budi untuk Anda :

1. Percikan di lubang pengisian
Cara ini sangat mudah dan murah, karena bisa dilakukan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Langkah pertama, hidupkan mesin mobil. Setelah itu, buka tutup lubang pengisian oli dan kemudian amati.
Pastikan Anda melihat cairan oli yang seperti busa di permukaan lubang, atau ada percikan cairan oli yang muncul di permukaan lubang.
Bila Anda mendapati hal itu, berarti sistem pelumasan mesin masih normal. Sebaliknya bila tidak ada tanda-tanda seperti itu , berarti sistem pelumasan mengalami masalah.

Ada kemungkinan kerusakan. Sedikitnya ada dua kemungkinan :

a. Pompa oli lemah atau rusak
Secara teknis, sistem kerja pelumasan sangat tergantung pada pompa oli. Peranti ini akan menekan atau memompa oli untuk disalurkan ke berbagai komponen agar terlumasi.
Sehingga, bila pompa lemah atau rusak maka semburan oli ke komponen tidak akan terjadi. Salah satu pertanda yang paling mudah diamati adalah adanya percikan oli ke permukaan lubang pengisian. Minimal, oli muncul ke permukaan lubang pengisian.
Bila hal itu terjadi, maka beberapa komponen dari logam seperti piston, ring piston, atau blok silinder dan lain-lain akan rusak. Oleh karena disarankan untuk melakukan overhaul pompa oli atau menggantinya bila telah aus.

b. Saringan atau filter dan saluran oli tersumbat
Saringan oli tersumbat karena pemilik mobil kerap terlambat atau sengaja membiarkan tidak mengganti oli. Padahal oli yang telah lama banyak sekali membawa kotoran – dan kemungkinan besar – serbuk logam akibat gesekan komponen mesin.
Selain itu, oli yang telah kadaluwarsa sangat rentan bersenyawa dengan udara dan menghasilkan butiran-butiran kotoran. Berbagai kotoran yang berupa butiran, meski ukurannya sangat kecil, berpotensi menyumbang saringan dan saluran oli.
Oleh karena itu sangat disarankan untuk sering membersihkan saringan atau saluran oli. Membersihkan saluran oli bisa menggunakan cairan flushing, dan anti saringan oli bila sudah waktunya atau bila kondisi oli telah kotor meskipun belum saatnya ganti.

2. Amati asap dari knalpot
Cara lain yang cukup gampang untuk mengetahui sistem pelumasan mesin masih normal atau tidak adalah dengan melihat kepulan asap di knalpot. Bila banyak asap tebal putih atau hitam yang pekat keluar dari knalpot berarti ada kemungkinan sistem pelumasan terganggu.
Mengapa demikian? Karena ada oli yang merembes ke ruang bakar dan ikut terbakar di saat campuran bahan bakar dan udara terbakar di ruang bakar. Oli yang terbakar akan menimbulkan asap pekat.
Bila oli merembes berarti volumenya berkurang. Sedangkan seiring dengan berkurangnya volume, maka proses pelumasan komponen-komponen mesin juga tidak berlangsung sempurna.
“Oli merembes karena karet seal atau gasket di sambungan bagian-bagian mesin rusak atau sudah aus. Karena itu segera ganti seal itu”
Namun, sebelum membuat kesimpulan bahwa itu terjadi adanya kebocoran oli mesin, Anda wajib memeriksa booster rem. Sebab, asap pekat dari knalpot bisa saja disebabkan oleh karet booster rem bocor karena robek dan minyak rem di bagian itu merembes dan menetes ke ruang bakar.
Minyak itu ikut terbakar dan menghasilkan asap pekat. Bila, ternyata di booster rem tidak ada persoalan, Anda boleh menyimpulkan bahwa telah terjadi ketidakberesan di oli mesin.

3. Oli berubah warna
Ketidakberesan sistem pelumasan, tidak semata-mata disebabkan oleh volume oli yang berkurang tetapi juga kualitas oli yang sudah tidak bagus. Oli yang telah bereaksi dengan zat lain, baik air, udara, atau zat lain unsur-unsur pokoknya akan rusak.
Walhasil, minyak pelumas itu tidak berfungsi maksimal dalam melumasi komponen-komponen mesin. Akibatnya, piston, ring piston, blok silinder, dan lain-lain rusak.
Warna yang umum terjadi, bila oli telah rusak karena terkontaminasi atau bereaksi dengan unsur lain adalah putih seperti lemak atau susu, serta kecokelatan seperti kopi susu, “Umumnya, warna seperti itu karena oli telah bercampur dengan air, minyak lain, atau udara karena mobil yang lama tidak digunakan”.

Namun, ada penyebab lain (meski jarang terjadi) yaitu, karena silinder head melenting atau melengkung karena mesin overheating. Silinder head tidak lagi menempel rapat dengan blok silinder. Sehingga ada celah di antara keduanya.

Walhasil, air radiator yang terdapat di water jacket merembes dan bercampur dengan oli. Saat itulah oli bereaksi secara kimiawi dengan unsur hydrogen yang ada di air. Bila itu terjadi, maka fungsi oli untuk melumasi komponen mesin tidak terjadi secara maksimal.

2 respons untuk ‘Cara Mudah Memantau Kondisi Sistem Pelumasan Mobil

Enter your comment...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.