Perangkat seluler menjadi media yang paling banyak digunakan untuk mengakses internet saat ini. Setiap empat dari sepuluh orang mengaku memiliki perangkat smartphone dan sekitar 85 persen di antaranya menyatakan kerap mengakses internet menggunakan peranti tersebut. [Kompas, 21 Juli 2015].
Menurut responden survei Kompas saat itu, yang mengaku terbiasa mengakses internet adalah kelompok usia di bawah 35 tahun, sekaligus menjadi kelompok pengakses internet paling aktif.
Hampir separuh dari mereka mengakses internet setiap hari. Selain untuk kebutuhan mencari informasi lewat situs pencari berita (search engine), tak kurang dari 61 persen responden juga bilang banyak memanfaatkan internet untuk mengakses media sosial facebook, bbm, whatsapp untuk berinteraksi (chatting) dengan kerabat dan kolega.
Jadi, kalo dulu jualan/promosi itu benar-benar dari mulut ke mulut. Kalau sekarang si A, besok temannya si A, seperti garis lurus. Sekarang, dengan teknologi internet, sudah silang-silang, semua informasi tidak tahu mereka tahu kebenaranya, asalnya dari mana, pokoknya share aja.. #biar kekinian (katanya).
Berselancar dengan ponsel pintar dan tablet sudah pula menjadi bagian dari gaya hidup. Tidak hanya di kota-kota besar, fenomena ini juga terlihat di kota-kota kecil. Asal ada sinyal internet mereka mencari informasi terkini dari smartphonenya. Indikatornya, tempat pengisi daya listrik (nge-charge) dan jaringan Wifi gratis sudah menjadi semacam keharusan di ruang publik, entah itu bengkel, warung kopi dll.

Ini dia contoh penggunaan internet yg baik, “Jualan sayur online”. Cara berjualan pakde wahid ini, terbilang unik, selain berkeliling mendatangi pelanggan2 baru. Beliau ini melayani COD dengan pesanan melalui BBM, wuihh canggih tenan pokoknya.. :v
Pertanyaan saya, Buat apa internetmu?
yurr.. sayuuurrr..
SukaSuka
yurr.. sayuuurrr.. 😀
SukaSuka