Tetap Hati-hati, arus balik jadi ”mesin pembunuh” di jalan raya

Arus Balik merupakan perjalanan dari kampung halaman menuju kota tempat tinggal. pada tahun 2013, rata-rata sekitar 90 kasus per hari 44,13 persen kecelakaan terjadi saat arus balik.
Mudik dengan sepeda motor
Nah, menurut Edo Rusyanto (eyang edo) ada tiga kemungkinan arus balik menjadi ”mesin pembunuh” di jalan raya. Berikut poin-poinnya:

  1. Tergesa-gesa.
    Saat kembali ke kota asal, ada tren memilih waktu yang mepet dengan hari masuk kerja. Misalnya, masuk kerja Senin, maka kembali ke kota asal pada Minggu. Praktis, kondisi waktu yang mepet bisa mendorong berkendara yang tergesa-gesa.
  2. Kurang disiplin.
    Lantaran tergesa-gesa, seseorang cenderung melakukan pelanggaran aturan lalu lintas jalan. Terlebih bila jumlah petugas yang mengatur lalu lintas juga berkurang. ”Nah, kalau sudah begini, sudah selangkah lagi untuk terjebak dalam petaka di jalan raya. Tak aneh jika kemudian ternyata kasus kecelakaan yang dipicu oleh mendahului kendaraan dengan sembrono jumlahnya melonjak, yakni dari 33 menjadi 46 kasus per hari,” jelas Edo.

  3. Kurang istirahat.
    Saat arus mudik biasanya kita banyak menjumpai pos-pos peristirahatan yang dibangun oleh berbagai pemangku kepentingan keselamatan jalan. Atau, posko-posko yang dibuat oleh korporasi swasta maupun BUMN. Namun, saat arus balik, pos-posnya barangkali sudah tidak seefektif pada arus mudik, sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh pemudik untuk beristirahat.

Oleh karena itu, “siapkan diri dengan baik, termasuk manajemen perjalanan yang tepat untuk mengatur waktu istirahat dan waktu berkendara”

Semoga Bermanfaat 🙂

Iklan

Satu respons untuk “Tetap Hati-hati, arus balik jadi ”mesin pembunuh” di jalan raya

Enter your comment...

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.