BUNTIL, walaupun namanya norak makanan ini terkenal di luar negeri lho..

Artikel ini terinspirasi dari perbincangan koboys banyumasan (gayuh, pakde, cakpoer, kang inung) yang membahas makanan trubuk/crubuk yang disajikan saat kondangan Om Ato dibanjar seminggu yang lalu, jian bikin penasaran ajah.. #Ngilerrrrr..

Namun karna saya belum nyobain makanan tersebut, ya artikelnya ditunda dulu yah (biar gak dikira hoax)
Sebagai gantinya, ada makanan atau masakan khas banjarnegara, namanya BUNTIL. Eiit jgn ngeres dulu yah.. Buntil ini sering disebut atau dimirip2kan dengan bothok, padahal kalo dilihat dari pembungkusnya saja udah beda lho.. kalo bothok kan dibungkus pake daun pisang dan gak mungkin dimakan (kecuali yg doyan)
sedangkan buntil ini dibungkus dengan daun yang bisa dimakan (daun singkong muda, daun talas, daun
pepaya, daun sente)
Sedangkan isinya terbuat dari parutan kelapa muda yang dicampur dengan bumbu khusus (bawang, cabai, lengkuas, asam, garam,bumbu pedas) dan dicampur ikan teri. #Pokok’e maknyuzzzzz

Nah, Buntil khas banjarnegara ini biasanya disajikan dengan nasi atau nasi jagung (tergantung selera)
O..iya, makanan khas Buntil ini banyak dijual di pasar maupun warung2 makan yang tersebar di seluruh wilayah banjarnegara sampai banyumas dan yang pasti harga yang sangat terjangkau lho..

Selamat makan, Selamat ngilerrr 😀