Anda tentu masih teringat masa kanak-kanak dulu, betapa sakitnya terjatuh di jalan ketika sedang belajar bersepeda. Kepala bisa benjol, lutut biru lebam, bahkan luka berdarah, duh! 😦 Nah, bayangkan jika anda terjatuh dari motor padahal tidak pakai helm atau tertabrak kendaraan ketika akan menyeberang jalan. Wah, tentu akan fatal akibatnya!!
Menanamkan tingkah laku tertib di jalan sejak usia dini menjadi kegiatan wajib orang tua. Tidak hanya demi keselamatan pribadi tapi juga orang lain dan menyangkut sikap perilaku kita, bagaimana menghargai diri dan menghormati sesama pengguna jalan. Sopan di rumah dan di sekolah, sopan pula dalam berlalu-lintas.
Salah satu contoh misalnya, ketika berjalan dijalan raya motor atau kendaraan yang lebih lambat berada di jalur paling kiri. Kenapa demikian?? Karena lajur posisi ini, aman dan lebih melindungi.
Namun tidak pada kenyataan sekarang, mentang2 motor atau mobil baru asik berjalan pelan dijalur kanan “mungkin sengaja pamer, ini lho punyaku..”
Soal etika berkendara sendiri, sebenarnya ada yang tertulis dan tidak tertulis. Etika berkendara yang tertulis seperti halnya yang tertera pada undang-undang lalu lintas, sementara etika tidak tertulis itu yang sepatutnya harus kita dalami untuk pahami, supaya dapat diimplementasikan saat berkendara di jalan raya, sehingga tidak mengakibatkan celaka bagi diri sendiri maupun orang lain.
Sikap berkendara yang baik menuju pada etika di jalan raya. Antara lain sebagai berikut :
1. MASUK KE JALAN RAYA
Sering kita temui pengendara tanpa melihat kiri kanan dan melihat kondisi lalu lintas, banyak yang langsung nyelonong masuk ke jalan utama tanpa berhenti terlebih dulu. 😦
Tentu sangat berbahaya bila tertabrak kendaraan yang sedang melaju kencang dari arah depan belakang, karena pengendara tidak punya waktu untuk mengantisipasi masuknya kendaraan ke lajur yang dilaluinya.
Demi keselamatan anda, berhentilah 2-3 detik untuk memastikan kondisi jalan aman saat kita akan masuk ke jalur utama, nyalakan lampu sein agar pengendara lain mengetahui arah lajur yang kita tuju.
2. BERKENDARA DI JALAN RAYA
Ketika dijalan raya masih banyak kendaraan berjalan pelan tapi di tengah jalan. kadang diselingi Zig-zag padahal jalan sedang ramai-ramainya.
Sikap tersebut tentunya Menyebabkan lalu lintas melambat yang dapat memicu kemacetan di belakang atau lebih parah tertabrak kendaraan lain yang akan mendahului.
Maka dari itu, tetaplah berjalan di lajur kiri saat kita berkendara, bila kita masih didahului dari arah kiri, berarti kita masih kurang berjalan di sisi kiri jalan. Jangan zig-zag saat di jalan raya, karena setiap orang memiliki waktu reaksi yang berbeda.
3. TEKNIK MENDAHULUI ATAU PINDAH LAJUR
Berpindah lajur atau mendahului tanpa memberikan tanda mengurangi kecepatan setelah mendahului (zig-zag) sangatlah berbahaya dan bisa tertabrak kendaraan lain yang akan mendahului atau didahului.
Teknik mendahului atau pindah lajur yang benar adalah :
• Pastikan kondisi jalan aman dari depan dan belakang.
• Nyalakan lampu sein beberapa detik sebelum mendahului.
• Dahului secepat mungkin dan segera kembali ke jalur, asal setelah jarak kita aman dari kendaraan yang kita dahului (lebih kurang 3 detik setelah mendahului).
• Jangan mengurangi kecepatan setelah mendahului.
• Berikan jalan kepada kendaraan yg akan mendahului kita.
• Nyalakan lampu sein beberapa detik sebelum kita pindah lajur agar kendaraan lain dapat mengantisipasi perubahan lajur kita.
4. JAGA JARAK AMAN DENGAN KENDARAAN LAIN DI JALAN (+/- 2 DETIK)
Waktu reaksi adalah 1 detik, 1 detik berikutnya untuk mengambil tindakan (mengerem atau menghindar).
5. JAGA KONSENTRASI
Konsentrasi berkendara menjadi faktor terpenting dalam hal menjaga keselamatan di jalan. Jadi, usahakan selalu fokus pada kondisi atau situasi yang ada di hadapan kita.
Semoga Bermanfaat.
leres suhu
http://sarikurnia980.wordpress.com/2013/12/26/artikel-produk-brand-suatu-negara/
SukaSuka
Siph….
http://belalangmerah.wordpress.com/2013/12/25/yamaha-r15-akan-dirilis-awal-tahun-depan/
SukaSuka