Yang pasti nggak semua pembalap MotoGP mendukung penggunaan kontrol traksi (KT). Alasan tak mendukung KT karena skill dan teknik pembalap seperti dimatikan, Sang Pembalap jadi seperti robot mainan.
PakDe Rossi salah satu diantara pembalap yang anti dengan KT. Baginya mengatur putaran mesin saat deselerasi ataupun akselerasi yang ditransfer ke roda belakang enggak dibutuhkan. “Kan sudah ada slipper clutch. Dengan teknologi ini, kemampuan pembalap masih dominan dibutuhkan,” katanya.
Lanjut…“Biarkan F1 saja yang pakai kontrol traksi, karena F1 bukanlah MotoGP. MotoGP tetaplah MotoGP. Harus atraktif dengan memperkecil peranan sensor kontrol traksi di motor. Semakin atraktif, semakin penonton suka”. Setujuuuuuuuuuuuuu..
Meski PakDe Rossi kurang mendukung KT, tapi dia mengakui kegunaan KT. Adanya KT mengurangi resiko terjadinya high side.
High side bisa terjadi karena traksi ban enggak sanggup menerima transfer daya dari putaran mesin ke roda belakang. Karena ban belakang enggak sanggup menerima putaran mesin, tenaga liar melemparkan pembalap dari jok.
“Safety saya dukung. Tapi, jangan matikan peranan pembalap. Ini tugasnya engineer,”
Lho.. Jadi gimana?
Mungkin juga ini salah satu alasan stoner pensiun dini
http://motoblast.wordpress.com/2013/09/23/di-motogp-tanpa-teknologi-komputer-sang-rider-akan-terlihat-bagaimana-skill-sebenarnya-kata-casey-stoner/
SukaSuka
Tambah kencang om, salam kenal 😀
SukaSuka