Tips Memilih Busi yang Cocok

Busi merupakan sparepart yang penting bagi kendaraan khususnya motor, disaat kondisi busi ini sudah tak lagi prima atau sudah berkurang daya strumnya perlu untuk diganti dengan yang baru.

Nah, disaat membeli busi kita dihadapkan pada 2 pilihan tipe :
busi dingin apa busi panas??? 🙄

Terkadang Bengkel Resmi merekomendasikan busi yang sesuai standar pabriknya, umumnya sih universal (panas-dingin) *apa gak meriang tuh mesin hehe.. 😆
padahal, gak semua mesin memiliki karakter yang sama dalam penggunaanya, betul tidak??

Bila juragan memilih busi yang terlalu dingin akan menyebabkan banyaknya endapan karbon di ujung insulator yang menyebabkan aliran listrik terhambat. Sedangkan busi yang terlalu panas bisa menyebabkan pembakaran yang tidak normal dan menyebabkan ujung insulator meleleh.

Lalu gimana cara mengetahuinya gan? sampeyan lihat kode businya “angka pertama dalam kode busi menunjukkan tingkat panasnya. Semakin besar angkanya, busi semakin dingin.” 💡

Tipenya udah dibahas, sekarang jenis businya.
Ditoko sparepart, biasanya terdapat 3 jenis busi, yaitu busi standar, platinum, dan iridium. Busi standar menggunakan bahan nikel alloy sebagai senter elektrodanya, sedangkan busi platinum menggunakan bahan platinum, dan busi iridium menggunakan bahan iridium.

Dan menurut para mekanik yang paling bagus adalah tipe busi Iridium,
Katanya, “Tipe busi Iridium sudah dilengkapi dengan teknologi Thermo Edge Design yang bisa membersihkan tumpukan karbon yang ada di ujung insulator apabila dipacu minimal 80 kilometer per jam selama dua menit” Wow!! 😯

O..iya, setelah juragan memilih busi yang sesuai, pemasangan busi juga harus tepat lho. pakailah kunci torsi aka kunci busi (ya..iyalah, masa pake kunci gembok 😀 ) Yang lebih penting lagi, busi harus terpasang tepat tegak lurus, jangan miring, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu longgar. 😉

Gimana gan udah ngerti?? kalo belum, baca lagi yah
SELAMAT MENCOBA