Ada yang bilang, motor habis kena hujan cepat (langsung) dicuci. Jika didiamkan berhari-hari bisa menimbulkan karat. Ada juga yang mewanti-wanti, seusai jalan dan mesin masih panas, jangan langsung diguyur air.
Malah tukang ojek lebih parah. Begitu melihat ada genangan air, kontan berhenti dan motor disiram. Termasuk bagian mesinnya sehingga mengeluarkan kepulan asap. Bahkan mesinnya sengaja dinyalakan sambil dimasukkan gigi persneling untuk membersihkan pelek.
Terus terang, sampai sekarang belum ada jawaban yang pasti, boleh tidaknya mesin diguyur kala suhunya masih panas. Biar gak GALAU, mari tanyakan pada Ahlinya
Menurut para ahli, kalau semua teknik cuci seperti di atas bisa dilakukan, mau mesin masih panas, mati, atau dihidupkan. 😉
boleh saja suhu dapur pacu masih panas diguyur air dan tak akan mengubah struktur material. Sebab, suhu pendingin—air yang disemprotkan—maupun pemanas (jika dicuci steam) masih di bawah batas ukuran. Tapi ada syaratnya, jika pake air yang suhunya di bawah minus 0 derajat(es) atau air panas di atas 100 derajat. Itu bisa bikin struktur material komponen mesin berubah sehingga kinerja mesin jadi tidak normal. Nah lo..
Contohnya??? bola-bola laher saat akan ditempatkan pada bantalan bearing. Jika disiram dengan air minus 10 derajat, komponen itu akan menciut dan dengan mudah masuk ke rumah bantalan.
Jadi jawabanya adalah saat mesin masih panas, dingin, atau masih hidup boleh diguyur. Kecuali mau membuka atau kencangkan baut, sebaiknya suhu mesin dalam kondisi normal.
“Selamat mencuci motor”
ayo nyuci…mumpung libuurr… 😀
http://bakulkangkungjpr1.wordpress.com/2013/05/09/melarang-siswa-membawa-motor-ke-sekolah-lagi-semoga-berhasil/
SukaSuka
Kalo motor ga boleh dicuci pada saat mesin panas, berarti motor itu juga ga bolah dikendarai saat hujan.
SukaSuka