Jaga Jarak, Hati-Hati Rem Mendadak!

Umumnya orang meremehkan ‘ngerem’ maunya ngebut saja, padahal yang paling sulit adalah ‘ngerem’,

Apa jadinya jika sampeyan lagi enak2nya mengendarai motor dalam kecepatan tinggi dan ada mobil mendadak berhenti di depan? Jika sampeyan tidak menguasai teknik rem yang baik dan benar, ya njungkal 😀

jadi jangan salah kaprah dulu, orang-orang kebanyakan, berpikir motor akan langsung berhenti ketika direm. Padahal motor tidak akan berhenti seketika ketika pengendara menekan tuas rem. Jadi fungsi rem bukanlah menghentikan motor tapi menahan laju roda motor.
Karena motor tidak bisa langsung berhenti seketika, kita harus memprediksi titik berhentinya motor dengan laju jalan.

Sistem pengereman yang benar adalah berdasarkan jarak kecepatan sepeda motor.

1. Jika sepeda motor berada di kecepatan 30 Km/perjam, maka sampeyan harus menggunakan rem belakang bukan rem depan.
   Dalam kecepatan lambat, rem belakang akan mengunci laju roda secara maksimal, rem belakang lebih dapat mengontrol.

2. Sebaliknya jika kecepatan motor tinggi atau di atas 60 Km ke atas, maka sampeyan harus mengkombinasikan rem depan dan rem belakang dengan komposisi rem depan lebih besar. Jika kecepatan 40-50 KM, maka perbandingannya 60 : 40, rem depan 60 persen dan rem belakang 40 persen.
   contohnya, jika kecepatan motor 50-70 Km/perjam, komposisinya rem depan 70 persen dan rem belakang 30 persen. Penggunaan rem depan biasanya digunakan di sirkuit balap (motogp) karena motor dalam kecepatan tinggi.

3. Pengeraman yang benar adalah tekan ruas rem-lepas, tekan-lepas, tekan lagi-lepas lagi atau secara kasarnya dipompa sampai motor berhenti. Jangan sampai menekan rem terus karena akan membuat rem terkunci. buahayaaaaaaaaaa

4. Injaklah rem sebelum sepeda motor melewati jalanan berlubang atau tikungan. Jika jalanan dalam kondisi licin, pengereman sebaiknya dengan cara halus dan pelan-pelan.

Semoga bermanfaat ^_^